Dear Sahabat

Sahabat ...
Dalam perjalanan, kerikil tajam itu pasti perlahan menghujam, meninggalkan lubang demi lubang, entah karena keegoisan ku atau karena ketidak tau an ku. Perjalanan ku kini mengelam, mengikuti jejak langit yang mewarnai aceh belakangan ini. Entah bagaimana suasana hatimu, namun jujurku tak mengerti ada apa dengan kita...

Selalu kuingat, bahwa arti seseorang selalu kan terasa ketika ia pergi, apakah itu juga berlaku untuk kita atau tak ada kata pergi dalam perjalanan ini....

Hari perlahan memudar, digantikan senja yang memerah. Namun, ku tau esok mentari kan kembali memenuhi janjinya. Sahabat... ku tunggu berita darimu di tengah kegalauan ku... jika pun kesalahan itu milikku, maka ku harapkan pintu maafmu terbuka lebar untuk setiap ego, salah dan silapku....

Atau ...seperti kata "LETTO" dalam "Ruang Rindu" nya

Kau datang dan pergi ... begitu saja
Semua kuterima apa adanya..
Mata terpejam dan hati menggumam...
Di ruang rindu kita bertemu...

seperti itu juga cerita kita kan mengalir, tanpa perlu dipertanyakan maknanya untuk kesekian kali.

Comments

azizah said…
Pa kbr mu cinta? Long time i didnt hear it...
Moga sihat dan dalam keadaan terbaik ...
Miss you all the time, now...
counting days to be with you...

Popular posts from this blog

Dia... seorang sahabat

Kehilangan