Tersenyumlah sekali saja
Aku hanya sedang sedih, hidupku tidak berjalan sesuai mimpi mulukku, dan aku sedang ingin menangis, berlari lagi dalam debur ombak di tepian pantai.
aku tak ingin tenggelam, dan aku belum mau berhenti...
Rinai hujan yang menemani seakan ingin membasuh tuntas air mata ini, sedihku tak berujung, semangatpun sedang menguap entah kemana.
Manja pun sudah tak boleh lagi, bertingkah tak semudah mauku, dan aku masih ditemani ego labil kanak-kanakku.
Purnama berganti, tanggal berubah dan malam pun pergi
Pagi, belum mampu kusambut dengan senyum
Hari, belum mampu kuhadapi dengan tegar
Karang hati perlahan mulai terbentuk lagi, hanya menutupi sisi rapuh yang terhampar kini.
Ternyata, aku tak pernah boleh, tergantung pada siapapun, tak pernah boleh bersandar di dada siapapun dan tak pernah boleh melabuhkan kenyamanan ini, tidak boleh... belum saatnya :((
Dan aku benar-benar menangisi diri.
Menyesali nasib yang tak perlu.
Motivasi dan semangat tak lagi mampu kuhitung.
Hanya aku yang masih bergantung.
Lepaslah, dan biarkan aku pergi, dari harap rasa yang belum mati, dan dari mimpi yang masih kudekap.
Lepaslah, biar diri kembali terbang, bagai camar tak bertuan, dan tak kan pulang tanpa mimpi.
Biarlah, aku benar-benar berdiri
di kakiku sendiri
jangan ditopangi
Biarlah, nasibku ku bawa kini
bukan takdir penentu arahku
aku tak ingin tenggelam, dan aku belum mau berhenti...
Rinai hujan yang menemani seakan ingin membasuh tuntas air mata ini, sedihku tak berujung, semangatpun sedang menguap entah kemana.
Manja pun sudah tak boleh lagi, bertingkah tak semudah mauku, dan aku masih ditemani ego labil kanak-kanakku.
Purnama berganti, tanggal berubah dan malam pun pergi
Pagi, belum mampu kusambut dengan senyum
Hari, belum mampu kuhadapi dengan tegar
Karang hati perlahan mulai terbentuk lagi, hanya menutupi sisi rapuh yang terhampar kini.
Ternyata, aku tak pernah boleh, tergantung pada siapapun, tak pernah boleh bersandar di dada siapapun dan tak pernah boleh melabuhkan kenyamanan ini, tidak boleh... belum saatnya :((
Dan aku benar-benar menangisi diri.
Menyesali nasib yang tak perlu.
Motivasi dan semangat tak lagi mampu kuhitung.
Hanya aku yang masih bergantung.
Lepaslah, dan biarkan aku pergi, dari harap rasa yang belum mati, dan dari mimpi yang masih kudekap.
Lepaslah, biar diri kembali terbang, bagai camar tak bertuan, dan tak kan pulang tanpa mimpi.
Biarlah, aku benar-benar berdiri
di kakiku sendiri
jangan ditopangi
Biarlah, nasibku ku bawa kini
bukan takdir penentu arahku
Comments