rasa yang hadir
saat rasa itu datang
mengalir di setiap lajur darah
jelajahi jiwa dalam setiap denyutnya
detakan itu menggema dalam relung dan rongga
hanyut kemudian muncul dalam helaian lembut pori-porinya
biru lembut rona langitku
bersemu malu-malu matahari ke pelukan gelap
kedipan genit sang bintang malam
sepotong bulan bagaikan senyuman
menatap lembut sang raja di singgasana pagi
kala bahagia,
cinta itu seperti bunga
tercium harum dalam setiap kelopaknya
bagaikan sepasang burung,
mengepak sayap mengarungi lautan
berganti musim mengejar tujuannya
seperti angin,
yang membelai lembut membawa ke impian bahagia
menuangkan anggur,
lupakan duka dalam hangat dan bara letupannya
dengan bahagia cinta
ucapkan terima kasih
untuk pohon cinta yang kau tanam
kau siram dan kau pupuk dengan kesabaran
telah membuatnya kokoh meski dihantam badai
itulah cinta
yang membawa luka dengan ikhlasnya
memangku sakit dengan penuh sukacita
membelai derita bagai bayi dalam rahimnya
inilah cinta
membawa aku di hadapanmu
menancapkan duri di bidang dadamu
menjamu sakit di setiap pestamu
menyelimutkan duka kala datang rasa dinginmu
ini aku yang membawa cinta
namun,
tanpa ditemani ornamen-ornamen penghiasnya
mengalir di setiap lajur darah
jelajahi jiwa dalam setiap denyutnya
detakan itu menggema dalam relung dan rongga
hanyut kemudian muncul dalam helaian lembut pori-porinya
biru lembut rona langitku
bersemu malu-malu matahari ke pelukan gelap
kedipan genit sang bintang malam
sepotong bulan bagaikan senyuman
menatap lembut sang raja di singgasana pagi
kala bahagia,
cinta itu seperti bunga
tercium harum dalam setiap kelopaknya
bagaikan sepasang burung,
mengepak sayap mengarungi lautan
berganti musim mengejar tujuannya
seperti angin,
yang membelai lembut membawa ke impian bahagia
menuangkan anggur,
lupakan duka dalam hangat dan bara letupannya
dengan bahagia cinta
ucapkan terima kasih
untuk pohon cinta yang kau tanam
kau siram dan kau pupuk dengan kesabaran
telah membuatnya kokoh meski dihantam badai
itulah cinta
yang membawa luka dengan ikhlasnya
memangku sakit dengan penuh sukacita
membelai derita bagai bayi dalam rahimnya
inilah cinta
membawa aku di hadapanmu
menancapkan duri di bidang dadamu
menjamu sakit di setiap pestamu
menyelimutkan duka kala datang rasa dinginmu
ini aku yang membawa cinta
namun,
tanpa ditemani ornamen-ornamen penghiasnya
Comments